Selamat Datang di Blog-ku

Nan Lamo Takanang Juo

Kamis, 24 November 2016

Penelitian Bidang Pengajaran Keterampilan Menyimak


A. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Dalam pengertian paling sederhana, data kuantitatif  melibatkan angka-angka, sedangkan data kualitatif melibatkan kata-kata.  Tetap ini perbedaan yang sangat sederhana dan ringkas.  Metode kualitatif dan kuantitatif berbeda  pada tujuan penelitian masing-masing, metode penelitian yang digunakan peneliti, peran peneliti dan tingkat yang mungkin disamaratakan.
Penelitian kuantitatif pada umumnya mendasarkan penelitiannya atas fakta yang dipercaya dan perasaan yang dapat dipisahkan. Dimana dunia merupakan fakta yang dapat ditemukan. Penelitian kualitatif, pada sisi lain, berasumsi bahwa dunia itu terdiri dari berbagai kenyataan, secara sosial dibangun dengan pandangan individu yang berbeda pada situasi yang sama. Ketika terdapat suatu penelitian yang tepat, peneliti kuantitatif mencari dan menetapkan hubungan antara variabel dan kadang-kadang menjelaskan penyebab dari hubungan itu. Penelitian kualitatif, pada satu sisi, lebih terkait tentang pemahaman situasi dan peristiwa dari sudut pandang seseorang. Maka seseorang cenderung untuk terlibat secara langsung dalam proses penelitiannya sendiri.
Penelitian kuantitatif telah menetapkan secara luas langkah-langkah umum untuk memandu peneliti dalam melaksanakannya. Penelitiaan kualitatif cenderung dirancang menjadi presstablished. Peneliti kualitatif lebih banyak mempunyai exibilas didalamnya, kedua-duanya menggunakan strategi dalam penelitian mereka secara keseluruhan. Kedua penelitian itu cenderung dirancang untuk muncul selama penelitian. Peran peneliti yang paling sering dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai seorang peninjau yang bebas, sedangkan peneliti kualitatif cenderung terlibat langsung dalam situasi penelitian yang dilakukan. Jenis tradisi belajar yang kuantitatif adalah eksperimen, untuk kualitatif adalah etnografi.

Banyak perbedaan yang telah diuraikan, tentu saja itu tidak mutlak. Kadang-Kadang peneliti akan menggunakan kedua-duanya pendekatan kualitatif dan kuantitatif di dalam studi yang sama. Penelitian seperti ini dikenal sebagai mixed-methods research. Keuntungannya adalah dengan menggunakan berbagai macam metode, pengumpulan dan penelitian dari data yang berbeda akan lebih baik dibandingkan hanya menggunakan satu metode.
Metode penelitian campuran adalah metode penelitian yang menggunakan 2 jenis penelitian  yakni kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian yang sama. Manfaat dengan menggunakan ke 2 jenis penelitian, peneliti mampu mengumpulkan dan menganalisis lebih banyak jenis data.
Penelitian campuran (mixed methods) merupakan gabungan dari Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Creswell menjelaskan metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal itu mencakup landasan filosofis, penggunan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dan mengkombinasika kedua pendekatan dalam penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data; tetapi juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar daripada penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut Creswell metode ini sering disebu juga sebagai metode multimethods, convergence (dua metode bermuara pada satu metode), integrated (integrasi dua metode), dan Combine (kombinasi dua metode). Abbas Tashakkori menjelaskan metode campuran adalah kajian yang merupakan prodak pragmatis dan memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam perbedaan tahap-tahap proses penelitian.
Pendapat lain mengatakan bahwa metode penelitian campuran adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau mengabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan obyektif.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diuraikan bahwa : Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data; tetapi juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif (bersamaan) sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar daripada penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Contoh Judul Penelitian Menyimak:
PEMANFAATAN MEDIA WAYANG KARTUN BINATANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MEMAHAMI ISI DONGENG PADA SISWA KELAS 2 DI SDN GROBOGAN 02 KABUPATEN JOMBANG OLEH IIN ZAHROTU ZUHRO
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI MENDENGARKAN PENGUMUMAN MELALUI MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 01 SIKAYU COMAL KABUPATEN PEMALANG

B. Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif  merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam Sukidin (2002:2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.
Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitinya dapat betul-betul berkualitas, maka data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan,gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dll), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda, dan lain-lainyang dapat memperkaya data primer.
Dengan demikian menurut Moleong (1998), sumber data penelitian kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau bendanya. Sumber data tersebutpun harusnya asli, namun apabila yang asli susah didapat, maka fotocopy atau tiruan tidak terlalu jadi masalah, selama dapat diperoleh bukti pengesahan yang kuat kedududkannya. Sumber data penelitian kualitatif secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manusia dan yang bukan manusia. Namun ketika peneliti memilih manusia sebagai subjek harus tetap mewaspadai bahwa manusia mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan kepentingan. Meskipun peneliti sudah memilih secara cermat, sudah merasa menyatu dalam kehidupan bersama beberapa lama, tetap harus mewaspadai bahwa mereka juga bisa berfikir dan mempertimbangkan kepentingan pribadi. Mungkin ada kalanya berbohong sedikit dan menyembunyikan hal-hal yang dianggap dapat merugikan dirinya, dalam hal ini peneliti harus lebih pandai mengorek informasi menyembunyikan perasaan. Dengan demikian mungkin data yang akan diperoleh lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Sehubungan dengan pengumpulan data tersebut Bogdan & Biklen (1982) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif ini kehadiran peneliti sangat penting kedudukannya, karena penelitian kualitatif adalah studi kasus, maka segala sesuatu akan sangat bergantung pada kedudukan peneliti. Dengan demikian peneliti berkedudukan sebagai instrumen penelitian yang utama (Moleong 1998). Begitu penting dan keharusan keterlibatan peneliti dan penghayatan terhadap permasalahan dan subjek penelitian, maka dapat dikatakan bahwa peneliti melekat erat dengan subjek penelitian. Jadi tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

C. Perbedaan Penelitian Kuantitattif dan Kualitatif
Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.
Hamidi menjelaskan setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatan kuantitatif dengan kualitatif seperti berikut ini :
1.      Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
2.      Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya. Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
3.      Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4.      Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi.
5.      Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.
6.       Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data. Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
7.      Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.
8.      Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden.
9.      Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emiklagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10.   (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.
11.  Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12.  Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
13.  Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti. Masalah harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris, sehingga peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai refrensi. Selanjutnya masalah dirumuskan secara spesifik. Untuk menjawab masalah yang bersifat sementara (hipotesis) maka, peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang relevan. Kemudian untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai. Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Dan hendaknya instrumen penelitian terlebih dahulu diuji validitas dan realiabilitasnya. Pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dilakukan pada objek tertentu baik populasi maupun sampel. Jika peneliti akan membuat generalisasi terhadap temuanya, maka sampel yang diambil harus respensif (mewakili). Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisi untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis. Dalam analisis akan ditemukan apakah hipotesis ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang dajukan atau tidak. Kesimpulanya berdasarkan metode penelitian kuantitatif maka penelitian ini bersifat linear, dimana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteoti, berhipotesis, pengumpulan data, analis data, serta kesimpulan dan saran.
Sedangkan proses penelitian kualitatif adalah penelitian yang belum memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki lapangan/objek penelitian. Setelah memasuki objek penelitian tahap awal peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada ditempat itu , masih bersifat umum. Baru ketika pada proses penelitian tahap ke dua yang disebut sebagai tahap reduksi/fokus, peneliti akan memilih mana data yang menarik penting, berguna, dan baru. Selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. Tahap selanjutnya atau tahap ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus menjadi lebih rinci. Kemudian peneliti melakukan analis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka selanjutnya peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sebuah pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif ini bukan hanya sekedar menghasilkan Data atau informasi seperti yang sulit di cari  halnya pada metode penelitian kuantitatif, tetapi juga harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia.

D.  Jenis Penelitian Pendidikan
Secara umum ada beberapa metodologi yang biasa digunakan dalam penelitian pendidikan antara lain:
1.  Penelitian eksperimental
2.  Penelitian korelasional
3.  penelitian kausal komparatif
4.  Penelitian survey
5.  Penelitian etnografi
6.  Penelitian historis
7.  Penelitian Tindakan Kelas

1)Penelitian Eksperimental
·      Merupakan penelitian yang paling mendekati metode ilmiah
·      Peneliti   memberikan   perlakuan   yang   berbeda   pada   dua kelompok,  dan  kemudian  mempelajari  efek  perlakuan.  Hasil dari penelitian ini mempunyai interpretasi yang jelas dan lugas
·      Misalnya:  Seorang  guru  fisika  ingin  mengetahui  metode mengajar  manakah  yang  efektif  untuk  mengajarkan  konsep yang   abstrak   (misalnya   usaha dan energi).   Maka   ia   dapat merancang     suatu     penelitian     untuk     membandingkan  efektivitas   dari   dua   macam   metode   mengajar   untuk meningkatkan pemahaman siswa.

2)Penelitian Korelasional
·      Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara dua variabel atau lebih.
·      Misalnya:   Seorang   guru   fisika  ingin   mengetahui individu  yang  bagaimana  yang  sering  mengalami  kesulitan dalam  mempelajari  kinematika.  Bila  kita  dapat  memprediksi secara   tepat,   maka   kita   dapat   menganjurkan   saran koreksi   terhadap   guru   tersebut   untuk   menggunakan metode tertentu, sehingga anak senang belajar kinematika.
·      Penelitian    korelasional    bertujuan    untuk    menyelidiki hubungan  yang  bermakna.   Oleh   karena   itu   dalam penelitian   ini   diharapkan   tidak   ada   intervensi   atau manipulasi  yang  dapat  mempengaruhi  hasilnya,  kecuali instrumen  penelitian  yang  diperlukan  untuk  mengumpulkan data. Sampel haruslah individu yang sama

3)Penelitian Kausal Komparatif
·      Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menyelidiki  akibat  dari perbedaan diantara kelompok atau orang-orang.
·      Misalnya  guru  ingin  membandingkan  apakah  hasil  belajar siswa  dari  keluarga  dengan  orang  tua  tunggal  (single parent)  lebih  buruk  dari  pada  siswa  dari  keluarga  utuh. Untuk  menyelidiki  hal  ini,  guru  harus  memilih  secara sistematis  dua  kelompok  siswa  (orang  tua  tunggal  dan orangtua lengkap) – yang sesungguhnya (bukan manipulasi)
     Setelah  itu  guru  membandingkan  hasil  belajar  mereka. Setelah   nyata   berbeda,   guru   tidak   boleh   segera menyimpulkan   bahwa   situasi   keluarga   mempengaruhi prestasi  belajar  siswa,  sebab masih  ada  factor  lain  yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
·      Interpretasi  dari  penelitian  kausal  komparatif  adalah terbatas, karena peneliti tidak boleh menyimpulkan bahwa faktor  tertentu  dapat  mempengaruhi  tingkah  laku  yang diobservasi.  Dalam  contoh  ini,  guru  tidak  mengetahui  (1) bahwa  perbedaan  prestasi  mungkin  disebabkan  karena situasi rumah (2) status orangtua juga dapat menyebabkan perbedaan     prestasi (3) adanya     faktor     lain     yang berpengaruh.

4)Penelitian Survei
·      Penelitian  ini  bertujuan  untuk  memperoleh  data  yang menentukan sifat spesifik ndari suatu kelompok.
·      Misalnya seorang kepala sekolah ingin mengetahui dampak dari  kebijakan  administrasi  yang  dilakukannya.  Apakah siswa   suka   atau   tidak   suka   terhadap   kebijakannya? Kebijakan mana yang paling disukai, dan yang paling tidak disukai.
·      Suatu   survey   deskriptif   perlu   menyiapkan   sejumlah pertanyaan  yang  dikemas  dalam  bentuk  kuesioner  atau angket  untuk  sejumlah  besar  responden  atau  individu, melalui   surat,   telepon,   e-mail,   sms,   atau   diberikan langsung.   Jika   menghendaki   jawaban   langsung   dari responden,    dapat    melalui    wawancara.    Jawabannya kemudian  ditabulasi,  umumnya  dalam  bentuk  frekuensi atau persentase dari setiap jawaban pertanyaan.

5)Penelitian Etnografi
·       Penelitian etnografi merupakan salah satu penelitian kualitatif. Penelitian etnografi adalah penelitian berhubungan pada dokumentasi atau gambaran kegiatan seseorang setiap hari, atau menggunakan observasi dan interview.
·      Misalnya:    Bagaimana  cara  guru  olahraga  mengajarkan suatu   materi?   Apa   yang   dilakukan   oleh   guru   dalam kegiatan rutin sekari-hari? Apa yang dilakukan oleh siswa setiap hari? Kegiatan apa yang dilakukan setiap hari?
·      Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan di atas, maka peneliti  dapat  melakukan  ethnographic  research,  yang menekankan  pada  dokumentasi  dan  gambaran  kegiatan atau apa yang dialami oleh individu, melalui observasi dan interview. Sebagai contoh, dapat dilakukan di suatu kelas di SD, di mana peneliti melakukan observasi atas kegiatan guru   dan   siswa   secara   penuh,   utuh,   dan   kemudian mendeskripsikannya  secara  sangat  rinci. 

6)Penelitian Sejarah
·      Penelitian ini berkaitan dengan aspek yang terjadi di masa lalu.  Data  diperoleh  melalui  penelitian  dokumen,  atau wawancara  dengan  individu  yang  hidup  pada  masa  itu. Penelitian  ini  berupaya  untuk  merekonstruksi  setepat mungkin  tentang  apa  yang  terjadi  pada  masa  itu  dan menjelaskannya.
·      Misalnya, Seorang koordinator kurikulum di sekolah, ingin mengetahui tentang argumentasi yang terjadi di masa lalu tentang  kurikulum  kelas  12.  Untuk  itu  ia  harus  membaca berbagai  hasil  penelitian  sosial  dan  teori  kurikulum  yang kemudian perlu diperbandingkan

C. Penelitian Tindakan kelas
·      Penelitian   Tindakan   Kelas   (PTK)   bersifat   situasional, berkaitan  dengan  mendiagnosis  masalah  dalam  konteks tertentu,  misalnya  masalah  di  kelas  atau  di  sekolah. Masalah berangkat dari praktek pembelajaran sehari-hari yang  benar-benar  dirasakan  oleh  guru  atau  siswanya. Kemudian  diupayakan  penyelesaiannya  demi  peningkatan mutu  pendidikan,  prestasi  siswa,  profesi  guru,  dan  mutu sekolahnya  dengan  jalan  merefleksi  diri  sebagai  praktisi dalam  pelaksanaan  tugas-tugasnya  dan  sekaligus  secara sistematik meneliti praksisnya sendiri.
·      Penelitian  tindakan  kelas  merupakan  upaya  kolaboratif antara  guru  dengan  siswanya,  bersifat  “self  evaluative‟ yaitu  modifikasi  praksis  yang  dilakukan  secara  kontinyu dan   dievaluasi   dalam   situasi   yang   terus   berjalan   di samping memperbaiki praksis pembelajarannya.

KESIMPULAN
            Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang sistematis, jelas, terencana sejak awal hingga akhir penelitian. Di mulai dari peneliti yang menemukan sebuah masalah dan mengembangkan masalahnya melalui membaca beberapa referensi  yang nantinya akan memunculkan hipotesis yang akan  di buktikan melalui kuesioner/angket yang diberikan kepada responden atau sampel dari beberapa populasi yang dipilih melalui random. Hasil penelitian dari metode kuantitatif secara umum akan berupa data-data/angka-angka. Pada metode ini analisis data akan dilakukan setelah semua data terkumpul.
Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian di lapangan, secara langsung peneliti melakukan penelitian  kepada sumber data/responden. Hasil yang diperoleh dalam metode penelitian kualitatif ini akan berupa dokumen-dokumen, baik dokumen pribadi peneliti, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll. Analisis dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. Hal 14-16
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar