Selamat Datang di Blog-ku

Nan Lamo Takanang Juo

Sabtu, 03 Desember 2016

Contoh RPP Menyimak KTSP

2.      CONTOH RPP
RENCANA  PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

Identitas Mata Pelajaran
  1. Satuan Pendidikan                              : SM
  2. Mata Pelajaran                                    :  Pendidikan Bahasa Indonesia
  3. Kelas/Semester                                    :  XII/Ganjil
  4. Standar Kompetensi                           : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Unggul
  5. Kompetensi  Dasar                              : 3.1 Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa dan teks  ilmiah sederhana
  6. Indikator pencapaian Kompetensi:
    1.  Memperlihatkan reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, mencatat) terhadap pembacaan drama yang diperdengarkan.
    2.  Menunjukkan reaksi verbal berupa komentar terhadap konteks pembacaan drama yang didengar.
    3.  Menjelaskan makna kata konotatif yang berbentuk ungkapan, pepatah, peribahasa, atau majas yang tersurat dalam drama yang telah dibacakan.
    4. Mengemukakan pesan yang tersirat dari drma yang dibacakan
    5. Mengungkap unsur intrinsik drama (tema, amanat, perwatakan/karakter tokoh, dialog, alur/plot, latar/seting, bahasa, interpretasi).
  7. Alokasi waktu                                     : X 40 menit
  8. Standar Ketuntasan (KKM) KD        :   70

1.      Tujuan Pembelajaran
    1. Siswa mampu memperlihatkan reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan,mencatat) terhadap pembacaan naskah drma yang diperdengarkan.
    2.  Siswa mampu menunjukkan reaksi verbal berupa komentar terhadap konteks pembacaan naskah drama yang didengar.
    3.  Siswa mampu menjelaskan makna kata konotatif yang berbentuk ungkapan, pepatah, peribahasa, atau majas yang tersurat dalam naskah drama yang telah dibacakan.
    4.  Siswa mampu mengemukakan pesan yang tersirat dari naskah drama yang dibacakan.
    5. Siswa mampu mengungkap unsur intrinsik drama (tema, amanat, perwatakan/karakter tokoh, dialog, alur/plot, latar/seting, bahasa, interpretasi).
2. Materi Pembelajaran
a.  Apresiasi drama
b. Sejarah drama
c. Jenis drama
d. Unsur intrinsik drama (tema, amanat, perwatakan/karakter tokoh, dialog, alur/plot, latar/seting, bahasa, interpretasi).
e. Unsur ekstrinsik drama

3. Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab, peta konsep, diskusi
a. Diskusi kelompok
b. Tanya jawab
c. Penugasan
d. Demonstrasi/pemeragaan model

4. Kegiatan Pembelajaran 
No
Kegiatan
Waktu
(menit)
A.
Pendahuluan


·    1. Salam (do’a)

2.      Absensi siswa

3.    apersepsi

4.      Guru dan siswa bertanya jawab tentang hakikat apresiasi yang diketahui sebelumnya

5.      Guru menjelaskan tentang drama

B.
Kegiatan inti


1.Siswa menyimak teks berupa drama yang dibacakan/diperdengarkan
10

2.Siswa memberikan reaksi apresiatif baik secara kinetik maupun verbal terhadap teks yang telah dibacakan.
10

3.Menjelaskan unsur instrinsik dari masing-masing teks yang telah dibacakan.
20

4.Membacakan kembali teks secara bergiliran, baik secara individual, maupun kelompok.
10

5. Mengevaluasi isi teks yang telah dibaca ulang secara logis
10

6. Memperagakan perwatakan tokoh & penokohan teks naskah drama yang telah dibaca
20

7. Menyusun simpulan tentang pesan yang tersirat dari teks yang dibaca
10
C
Kegiatan Penutup


1.Guru dan siswa melakukan refleksi dan penengasan dengan menanyakan apa yang telah dipelajari dan kesulitan yang dihadapi
5

2. Penugasan/pemberian PR (Pekerjaan Rumah) 
5

1.      Sumber Belajar
Buku sumber:
1. Terampil Bermain Drama. Grasindo.
2.  Internet
3.   Buku kerja siswa
       4.   video

2.    Penilaian
a.       Penilaian afektif
no
Kriteria
Nilai
1.
Kesungguhan/ keseriusan
  • Mengikuti kegiatan dengan sungguh dari awal     sampai akhir
  • Keseriusan kadang terganggu oleh  aktivitas lain
  • Tidak mengikuti kegiatan dengan serius


A
B
C
2.
Kerjasama
  • Terlibat dalam kerjasama yang baik dalam kelompok
  • Kerjasama dalam kegiatan kelompok kurang baik
  • Tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan   kelompok

A
B
C
3.
Kecepatan
  • Menyelesaikan tugas sebelum batas waktu yang ditetapkan
  • Menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang ditetapkan
  • Tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu

A
B
C

  1. Penilaian tertulis
No
                                   Soal
BOBOT
SKOR
1.
      Sebutkan Unsur Intrinsik Drama?
3

2.
      Jelaskan pengertian “perwatakan/karakter tokoh” !
3

3.
      Sebutkan jenis drama yang anda ketahui?
3


Lampiran  Format  Penilaian

1Rubrik Penilaian Afektif
No
NAMA
KESUNGGUHAN
KERJASAMA
KEAKTIFAN
NILAI
1.





2.





3.





dst.










2. Lembar Penilaian Tertulis
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas/semester            : XII/Ganjil
Nama siswa                 :
No.
Tanggal
Penyerahan
KD No.
Judul
Tugas
Nilai
Tanda tangan siswa
1.





2.





3.





dst.






Guru Mata pelajaran,
  


(Lira Hayu A, M.Pd) 
  

MATERI 

A.    Pengertian Drama
Drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Seni drama sering disebut seni teater. Drama adalah bentuk karya sastra yang isinya berupa percakapan, yaitu percakapan antara pelaku. Dalam drama alur cerita dapat diketahui pembaca melalui percakapan itu (dialog antar tokohnya), berbeda dengan bentuk prosa seperti cerpen alur diketahui pembaca melalui narasinya.

B.     Cara Membedakan Makna Konotatif yang terdapat di dalam Drama
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata makan, misalanya, bermakna memasukkan sesuatu ke dalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna makanseperti itu adalah makna denotatif.

Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna konotatif untung atau pukul.

Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia tidak tetap. Kata kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil (denotatif), tetapi kamar kecil berarti juga jamban (konotatif). Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah suatu makna kata itu denotatif atau konotatif.

Kata rumah monyet mengadung makna konotatif. Akan tetapi, makna konotatif itu tidak dapat diganti dengan kata lain sebab nama lain untuk kata itu tidak ada yang tepat. Begitu juga dengan istilah rumah asap.


Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional daripada makna denotatif. Makna denotatif adalah makna yang umum. Dengan kata lain, makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu. 
C.     Unsur-unsur Pementasan drama :
1.      Naskah/teks drama
2.      Pemain (aktor/aktris)
3.      Sutradara
4.      Tata panggung
5.      Tata lampu
6.      Tata suara
7.      Tata busana
8.      Tata rias
9.      Penonton

D.    Unsur pokok naskah/ teks drama:
1.      Pelaku (tokoh)
2.      Dialog (percakapan)
3.      Keterangan (latar,kostum,aksesoris) serta keterangan lakuan (akting)

Dalam teks drama dikenal istilah prolog,dialog,dan epilog. Berikut penjelasannya:
1.      Prolog adalah pembukaan dalam suatu drama
2.      Dialog adalah media kisahan yang melibatkan tokoh drama
3.      Epilog adalah penyimpulan/intisari suatu drama

Dialog :
1.      Tokoh yaitu pelaku yang memiliki peran dalam adegan
2.      Wawancang merupakan istilah yang berarti dialog yang harus diucapkan tokoh-tokohnya
3.      Kramagung yaitu petunjuk perilaku, tindakan/ perbuatan yang harus dilakukan tokoh.

Rangkaian peristiwa (plot) dapat disusun dengan pola eksposisi, konflik 
awal, komplikasi, klimaks, penurunan dan penyelesaian. Berikut penjelasannya:
1.      Pada tahap eksposisi pengarang memperkenalkan masalah tokoh dan karakter tokoh serta waktu dan tempat terjadinya peristiwa.
2.      Pada tahap konflik awal, tokoh mulai terlibat persoalan dengan tokoh lain. Baik secara individual maupun kelompok. Biasanya konflik ini merupakan titik tolak untuk membangun konflik lain yang lebih panas.
3.      Pada tahap komplikasi, tokoh terlibat persoalan yang lebih serius. Baik pada tokoh yang telah berkonflik sebelumnya atau dengan tokoh lain sehingga konflik makin menajam.
4.      Pada tahap klimaks, konflik menajam bergerak memuncak. Masing-masing tokoh memberikan atau menawarkan jalan keluar. Tokoh baik atau tokoh jahat sama-sama berusaha menggapai keinginannya, akan tetapi perangai atau sikap para tokohnya akan menentukan jalan keluar.
5.      Pada tahap penurunan, konflik mulai mereda. Masing-masing tokoh menempuh penyelesaian yang dipilih masing-masing dengan atau tanpa kesepakatan.
6.      Pada tahap penyelesaian, pertentangan antar kekuatan telah berakhir. Jika penulis naskah menghendaki tema dengan mengedepankan kebaikan, lazimnya tokoh antagonis akan mengalami kekalahan. Akan tetapi jika penulis ingin menunjukkan kebaikan itu tidak mudah di raih maka biasanya tokoh baik akan diletakkan pada posisi kalah.

E.     Unsur-unsur Drama 
  1. Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita drama.
  2. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai babak terakhir.
  3. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut juga dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut dengan figuran.
  4. Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama tersebut. Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah berwatak baik. Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang jahat.
  5. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam kisah drama yang berlangsung.
  6. Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan melalui peran para tokoh drama tersebut.
  7. Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan      cerita, agar cerita senantiasa komunikatif.

F.     Pengertian Majas
Majas atau gaya bahasa merupakan cara pengarang mengekpresikan jiwa perasaan dan pikirannya dalam media bahasa. Majas dapat dibedakan menjadi majas perbandingan, pertentangan, sindiran dan penegasan.

G.    Jenis-jenis Majas
1.      Personifikasi Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
2.      Hiperbola Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
3.      Metafora
Majas yang membandingkan benda dengan melukiskan secara langsung atas dasar sifat yang sama. Contoh : dewi malam (bulan), raja siang (matahari).

H.    Peribahasa
Peribahasa adalah ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas ,padat yang berisi perbandingan perumpamaan, nasehat , prinsip hidup dan aturan tingkah laku.

I.       Ungkapan
Ungkapan atau bentuk idiom adalah gabungan kata yang menimbulkan makna baru yang memiliki makna khusus sehingga tidak dapat diartikan secara sebenarnya.

J.      Pepatah
Pepatah adalah pribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran dari orang-orang tua (biasanya dipakai atau diucapkan untuk mematahkan lawan bicara).


Contoh Naskah Drama

Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.
Banu:      “Din, aku minta jawaban soal nomor  5 dan 6!”
Dini:         “A dan C”
Sita:         “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu:      “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi:          “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita:         “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu:      “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi:        “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu:      “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi:        “Tidak Bisa Ban,”
Banu:      “Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Dini:         “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi:          “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi:        “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Sita:         “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi:        “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Sita:         “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Dini:         “Iya Bud, bantu kami”
Budi:        “tetap tidak bisa”
Adi:          “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal)
Banu:      “biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita:         “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu:      “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru:      “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian” 
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu:      “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Dini:         “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita:         “Seharusnya kita belajar ya”
Adi:          “Iya, Budi benar”
Banu:      “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita:         “Aku menyesal!”
Adi,Dini&Banu:   “Aku juga” bersama
Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Dini:         “kenapa Bud? Kamu dihukum juga?”
Budi:        “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga.
                                Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita:         “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini:         “dan tidak kita ulangi lagi”
Adi:          “Kita sahabat sejati”
Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan mengalahkan segala keburukan.

contoh soal unsur intrinsik drama (Teks drama berikut untuk soal nomor 1-3 )
Toni : Andi! Sebentar, jangan pulang dulu! (sambil melambaikan tangan usai pelajaran di sekolah) Ani : Ya, ton, ada apa? Sini kita duduk di teras! (Mereka kemudian duduk berhadapan) Toni : Begini, mengapa kamu beberapa kali tidak datang main bola di lapangan? Itang : Ya an. Kami sangat membutuhkan kamu di lapangan! Pandu : Maafkan ucapkanku di kelas kemarin, ani! Ani : Aku memang perempuan, tetapi aku menyukasi sepak bola! Toni, Itang dan pandu : (bersama-sama) Betul, kami sangat membutuhkanmu! Ani : Oke jika itu mau kalian, besok aku akan bergabung dengan kalian di lapangan. Tapi dengan syarat kalian tidak melecehkanku lagi sebagai ketua!

1. Tokoh utama dalam teks drama tersebut ialah . . .
a. Toni
b. Ani
c. Itang
d. Pandu
Jawaban : b

Tokoh adalah pelaku dalam drama. Tokoh drama dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh sampingan. Tokoh utama merupakan tokoh yang ambil bagian sebagian besar peristiwa cerita. Tokoh utama dapat dibedakan menjadi tokoh antagonis dan protagonis. Tokoh utama dalam teks drama tersebut adalah ani. Tokoh ani berperan sebagai tokoh protagonist. Jadi, jawaban yang tepat adalah b.
2. Latar tempat drama tersebut yaitu . . . .
a. Ruang kelas
b. Lapangan
c. Teras kelas
d. Halaman sekolah

Jawaban : c

Latar tempat dalam drama menggambarkan penataan atau pengaturan tempat adegan tersebut terjadi. Latar tempat teks drama tersebut terjadi di teras kelas. Cermati dialog pertama yang diucapkan tokoh ani. Dialog tersebut menunjukkan bahwa adegan terjadi di teras kelas. Jadi pilihan jawaban yang tepat adalah c.
Unsur Intrinsik Drama Anak Beserta Contoh Soal
3. Pesan yang terdapat di dalam teks drama tersebut adalah . . .
a. Bermain sepak bola harus ada yang menjadi kapten
b. Melecehkan seseorang itu biasa dalam permainan
c. Permainan sepak bola hanya untuk laki-laki
d. Apa pun alasannya, pemimpin harus dihormati

Jawaban : d
Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampikan penulis terhadap pembaca atau penonton drama. Teks drama tersebut menceritakan tokoh ani, yang berperan sebagai ketua kelompok sepak bola sekolah, kesal dan marah kepada teman-temannya. Beberapa kali ia tidak datang latihan, sedangkan teman-teman sangan membutuhkannya. Meskipun tokoh ani perempuan, ia ingin teman-temanya tidak melecehkannya. Amanat yang dapat dipetik dari teks drama tersebut adalah apa pun alasannya, kita harus menghormati dan menghargai pemimpin. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan jawaban d.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar