Selamat Datang di Blog-ku

Nan Lamo Takanang Juo

Sabtu, 19 November 2016

A. MEDIA PEMBELAJARAN
1. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Pengertian Media berarti wadah atau sarana, jadi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

2. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
 8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. 

3. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
            Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media, yaitu bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan dan permintaan serta pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif luas. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi serta ditemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut untuk memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, melainkan merupakan salah satu komponen dari sumber belajar.

4. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
            Tiap jenis media mempunyai karakteristik atau sifat-sifat khas tersendiri. Artinya mempunyai kelebihan dan kekurangan satu terhadap yang lain . Sifat-sifat yang biasanya dipakai untuk menentukan kesesuaian penggunaan atau pemilihan media ialah : a. Jangkauan Beberapa media tertentu lebih sesuai untuk pengajaran individual misalnya buku teks, modul, program rekaman interaktif (audio, video, dan program computer). Jenis yang lain lebih sesuai untuk pengajaran kelompok di kelas, misalnya media proyeksi (OHT, Slide, Film) dan juga program rekaman (audio dan video). Ada juga yang lebih sesuai untuk pengajaran massal , misalnya program siaran ( radio, televisi, dan konferensi jarak jauh dengan audio). b. Keluwesan Dari segi keluwesan, media ada yang praktis mudah dibawa kemana-mana , digunakan kapan saja, dan oleh siapa saja, misalnya media cetak seperti buku teks , modul , diktat , dll. c. Ketergantungan Media : Beberapa media tergantung pemakaianya pada sarana/fasilitas tertentu atau hadirnya seorang penyaji/guru. d. Kendali / control : Kadang-kadang dirasa perlu agar control belajar ada pada peserta didik sendiri ( pelajar individu), pada guru ( pelajaran klasikal ) , atau peralatan. e. Atribut : Penggunaan media juga dapat dirasakan pada kemampuanya memberikan rangsangan suara, visual, warna maupun gerak f. Biaya : Alasan lain untuk menggunakan jenis media tertentu ialah karena murah biaya pengadaan atau pembuatanya .
Di Amerika Serikat teknologi pendidikan dipandang sebagai media yang lahir dari revolusi media komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan di samping, guru, buku, dan papan tulis. Di Inggris teknologi pendidikan dipandang sebagai pengembangan, penerapan, dan sistem evaluasi, teknik dan alat-alat pendidikan untuk memperbaiki proses belajar. Teknologi pendidikan adalah pendekatan yang sistematis terhadap pendidikan dan latihan, yakni sistematis dalam perumusan tujuan, analisis dan sintesis yang tajam tentang proses belajar mengajar. Teknologi pendidikan adalah pendekatan “problem solving“ tentang pendidikan. Namun kita masih sedikit tahu apa sebenarnya mendidik dan mengajar itu. Teknologi pendidikan bukanlah terutama mengenai alat audio-visual, komputer, dan internet. Walaupun alat audio-visual telah jauh perkembangannya, dalam kenyataan alat-alat ini masih terlampau sedikit dimanfaatkaan. Pengajaran masih banyak dilakuakan secara lisan tanpa alat audio-visual, komputer, internet walaupun tersedia. Dapat dirasakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menjalankan resource-based learning “atau belajar dengan menghadap anak-anak langsung dengan berbagai sumber, seperti buku dalam perpustakaan, alat audio- visual, komputer, internet dan sumber lainya. Kesulitan juga akan dihadapi dalam pengadminitrasiannya. Ciri-ciri belajar berdasarkan sumber, diantaranya (1) Belajar berdasarkan sumber (BBS ) memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi sebagai sumber bagi pelajaran termasuk alat-alat audio visual dan memberikan kesempatan untuk merencanakan kegiatan belajar dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia . Ini tidak berarti bahwa pengajaran berbentuk ceramah ditiadakan. Ini berari bahwa dapat digunakan segala macam metode yang dianggap paling serasi untuk tujuan tertentu.
(2) BBS (belajar berdasarkan sumber) berusaha memberi pengertian kepada murid tentang luas dan aneka ragamnya sumber-sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk belajar. Sumber-sumber itu berupa sumber dari masyarakat dan lingkungan berupa manusia, museum, organisaisi, dan lain-lain bahan cetakan, perpustakaan, alat, audio-visual ,dan sebagainya. Mereka harus diajarkan teknik melakukan kerja-lapangan, menggunakan perpustakaan, buku referensi, komputer dan internet sehingga mereka lebih percaya akan diri sendiri dalam belajar . Pada era sekarang ini muncul kebutuhan software yang dapat mempermudah dan merperindah tampiran presentasi dalam pengajaran. Kebutuhan ini dapat kita peroleh dari produk program Microsoft Power Point yang merupakan salah satu dari paket Microsoft office. Pogram ini menyediakan banyak fasilitas untuk membuat suatu presentasi.

5. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
 8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak.
6. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
            Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media, yaitu bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan dan permintaan serta pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif luas. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi serta ditemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut untuk memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, melainkan merupakan salah satu komponen dari sumber belajar.
B. MEDIA PEMBEJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK
Seringkali masih di jumpai guru masih memakai cara-cara konfensional dalam pembelajaran hal tersebut berakibat menurunya motifasi siswa dalam mempelajari sebuah materi, pada akhirnya pembelajara berjalan monoton dan miskin kreatifitas. Apabila hal tersebut terus-menerus di terapkan kemungkinan pembelajaran bahasa Indonesia Akan kurang di minati oleh siswa, seharusnya kita lebih memanfaatkan media menyimak dengan lebih kreatif supaya lebih memacu kreatifitas dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Saat ini penggunaan media masih sangat kurang, hal ini di sebabkan karena guru kurang kreatif dalam mengajar, guru seharusnya dapat menyalurkan informasi tersebut secara lebih kreatif dan lebih jelas agar semaksimal mungkin dapat di serap oleh siswa, media pembelajaran menyimak dengan media rekaman film, monolog dan dialog
Biasanya bila pembelajaran dengan media akan lebih memacu siswa dalam memahami materi karena biasanya para siswa akan lebih cepat menyerap materi tersebut, dengan memanfaatkan media tersebut siswa bisa mendapatkankosakata, gramatika dan pengucapan yang baik sehingga dapat di aplikasikan dalam aktifitas komunikasi sehari-hari di masyarakat.
1.      PENGERTIAN MEDIA MENYIMAK
Pengertian media menyimak adalah sebagai proses kegiatan mendengar lambang-lambang lisan dengan penuh pengertian, pemahaman, dan apresiasi serta informasi, menangkap isi dan memahami makna komunikasi yang disampiakan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan
Adapun cara dalam penyampaian media menyimak seperti yang sudah dijelaskan seperti diatas adalah.
1.      media menyimak dengan menggunakan audio visual,yaitu suatu kegiatan pembelajaran menyimak yang penyampaiannya menggunakan media suara dan gambar. contohnya: pembelajaran dengan menggunakan power point,cerita bergambar dan lain-lain.
2.      media menyimak dengan menggunakan wacana atau bacaan,yaitu suatu kegiatan pembelajaran menyimak yang cara penyampaiannya,dengan menggunakan buku-buku bacaan atau menceritakan sesuatu tanpa disertai dengan gambar yang jelas. Contohnya seorang guru menjelaskan materi dengan ada gambar-gambarnya.
3.      media menyimak yang dilakukan dengan melihat keadaan disekitarnya,yaitu suatu kegiatan pembelajaran dengan cara mengamati keadaan lingkungan sekitar sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri apa makna dari keguatan tersebut.
2. MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN MENYIMAK
·         Mengenalkan berbagai  media pembelajaran menyimak kepada para siswa.
·         Membuat sistem belajar mengajar lebih menarik bagi siswa.
·         Membantu siswa dalam belajar.
·         Melatih siswa supaya siswa belajar dengan sungguh-sungguh.
·         Meningkatkan metode pembelajaran pada siswa.
·         Membantu guru dalam penyampaian materi supaya lebih jelas dan mudah di mengerti
3. CONTOH MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK
a.  Compact Disk (CD)
Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran keterampilan menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk software sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.
b.     Casset Recorder
Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat menampilkan dalam bentuk gambar.
c.      Peragaan
Peragaan merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami teks yang didengar siswa, disamping itu dapat pula memberikan penguatan terhadap makna yang terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan, isyarat, mimik wajah atau bentuk yang lainnya.
d.     Permainan Bahasa
Ada beberapa permainan bahasa yang dapat digunakan dalam mengajarkan keterampilan menyimak seperti : bisik berantai, perintah bersyarat, siapa yang berbicara, bagaimana saya pergi. 
e.      Gambar Bersambung
Gambar bersambung merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu peristiwa yang utuh. Gambar tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus ditunjukkan kepada siswa.

C. MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK
Untuk memahami konsep multimedia pembelajaran, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian multimedia dan pembelajaran. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsurunsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.

D. MANFAAT MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK
Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu: Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dll. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah: Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut: Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.

Aplikasi Program Multimedia Untuk Pembelajaran Menyimak
Untuk pembelajaran menyimak sebenarnya banyak program komputer yang dapat dipergunakan oleh guru atau pendidik. Program yang dimaskud dapat menggunakan aplikasi dalam bentuk mp3, mp4, WAV, midi, MPG atau MPEG. Selain itu dapat pula menggunakan program yang bisa diputar ulang melalui program standar dalam sistem operasi windows misalnya, winamp, jetaudio atau windows media player. Cara lainnya adalah mengolah file-file tersebut dengan pemenggalan atau penggabungan rekaman suara. Dalam hal ini dapat pula dengan cara mengabungkan beberapa unsur atau program di atas dengan menggunakan aplikasi lainnya, misalnya digabungkan dalam aplikasi program microsoft powerpoint atau makromedia flash. Program aplikasi komputer atau multi media yang sangat sederhana dapat digunakan sebagai media pembelajaran menyimak adalah program aplikasi macromedia flash, alasanya karena program ini relatif lebih sederhana dan mendasar sehingga mudah dibuat sendiri tanpa bantuan dari seorang programer khusus. Program macromedia flash sendiri pada dasarnya diperuntukan dalam membuat website internet, tetapi melalui kreatifitas seorang guru dapat pula dipergunakan sebagai dasar untuk aplikasi program interaktif. Selain hal yang diuraikan di atas, adapula program aplikasi multi media yang bahkan lebih sederhana dan dapat dipergunakan oleh guru atau pendidik sebagai media pembelajaran (menyimak) yaitu program microsoft power point. Untuk program yang satu ini sebenarnya sudah sangat terkenal luas di masyarakat. Alsannya karena program ini jauh lebih mudah dalam pemogramannya, relatif lebih efisien dalam hal waktu pembuatan dan mudah pula diterapkan di dalam kelas, terlebih jika sekolah yang bersangkutan memiliki sarana penunjang berupa laboratorium TI atau komputer dan bahasa. Sebagai bahan perkenalan dengan program yang satu ini, maka akan diuraikan aplikasi program microsoft power point di bawah ini. Microsoft power point merupakan bagian dari program microsoft office yang memiliki aplikasi sebagai program presentasi. Program ini adalah salahsatu aplikasi yang ditawarkan oleh microsoft yang memiliki kemampuan dalam menampilkan informasi yang interaktif dengan dilengkapi berbagai effect animasi berupa gambar, grafik bahkan teks sampai movie file. Selain itu dengan menggunakan power point kita dapat merancang dan membuat presentasi yang profesional dengan mudah dan cepat. Yang lebih menarik bahwa program power point ini juga dapat digabungkan dengan aplikasi-aplikasi lainnya, sehingga dapat lebih menarik dan mudah dalam menyampaikan materi-materi pembelajaran termasuk meningkatkan keterampilan menyimak. Bagaimanakah mengaplikasikan program tersebut dalam pembelajaran menyimak? Berikut ini disampaikan beberapa saran dalam menggunakan aplikasi power point untuk kegiatan belajar mengajar keterampilan menyimak. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar menyimak dengan menggunakan aplikasi powerpoint, maka seorang guru harus melaksanakan kegiatan awal berupa tahapan persiapan. Dalam tahapan ini guru harus menyiapkan sketsa atau rancangan bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa dengan melalui pengembangan keterampilan menyimak. Misalnya guru akan mengajarkan tentang kemampuan menyimak karya sastra. Setelah ditentukan tujuan pembelajrannya, maka tahap berikutnya adalah guru mempersiapkan contoh naskah karya sastra baik dongeng, puisi, atau pantun. Kemudian guru melakukan rekayasa terhadap naskah tersebut dengan cara merekam dalam program yang tersedia pada power point dengan ditambahkan animasi atau media gambar. Hal ini dimaksudkan agar terjadi proses imajimasi yang relatif lebih tajam dari diri siswa. Selain itu pula dapat membantu menghidupkan alur cerita atau pesan yang terdapat dalam karya sastra tersebut dengan lebih riil atau nyata. Dengan demikian, maka siswa dapat menikmati sekaligus memahami secara baik tentang karya sastra yang diajarkan. 

MEDIA SKRIP
Definisi dari Skrip – Definisi menurut kamus ekabahasa resmi Bahasa Indonesia definisi dari Skrip adalah sebagai berikut. Definisi Kata Skrip Nomina (kata benda)
 (1) naskah (film, drama, dan sebagainya) ; 
  (2) buku tulis 
(3) Bentuk yang paling sederhana dari urutan suatu kejadian yang tersusun dengan baik dari permulaan sampai akhir.
MEDIA NON SKRIP
Media pembelajaran yang tidak berupa naskah, tetapi langsung bisa disimak secara alami 


Referensi:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/197607312001121-ADE_SUTISNA/MENYIMAK_DAN_MEDIA_PEMBELAJARANNYA.pdf
diakses: pukul 22.03 Sabtu, 19 November 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar